Mendalami Materi Bersama Ibu Serepina Tiur Maida, S.SOS., M.PD., M.I.KOM., C.AC., C.PS., C.STMI
Dibuat oleh Wahyudiono
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu
Tantular
Manajemen Isu dan Krisis, Pengertian Isu dan Krisis dari Berbagai Kajian
Menjadi seorang public relation atau hubungan kemasyarakatan/humas adalah salah satu profesi yang kini banyak diminati oleh banyak orang. Selain terlihat keren, posisi ini juga menjanjikan dan sangat menantang. memang salah satu peran dari seorang public relation atau humas adalah menjaga citra positif di sebuah perusahaan, public relation atau humas selalu berhubungan atau bersentuhan langsung dengan awak media. Memiliki public relation adalah kewajiban perusahaan modern yang berkaitan dengan masyarakat luas. Selain peran yang cukup vital, seorang public relation tentunya memiliki beberapa hambatan dan tantangan yang harus dihadapi.
Keberadaan sebuah organisasi atau perusahaan tidak lepas dari adanya isu dan krisis. Isu dan krisis memang manjadi momok atau masalah yang akan terus dihadapi oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Isu dan krisis dapat menjadi ancaman bagi setiap perusahaan dalam mempertahankan reputasinya. Dalam dunia bisnis yang semakin komplek, dinamais dan perkembangan teknologi yang semakin canggih, perusahaan akan menghadapi berbagai tantangan yang dapat muncul dari dalam perusahaan (masalah internal) dan dari luar perusahaan (eksternal). Tantangan dapat berupa perubahan regulasi, adanya sebuah kebijakan baru, krisis ekomoni, tekanan media sosial dan peristiwa lain seperti bencana alam dan terjadinya skandal yang melibatkan perusahaan. Jika tidak dikelola dengan baik, isu dapat berkembang menjadi krisis yang dapat mengancam kelangsungan perusahaan, merusak reputasi, serta mengurangi kepercayaan dari pelanggan, mitra perusahaan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Isu dan krisis menunjukkan bahwa keduanya merupakan tantangan yang cukup signifikan yang tentunya harus dapat dihadapi oleh sebuah perusahaan atau organisasi, masyarakat, dan tentunya pemerintah di dalam berbagai sector. Isu mengacu pada potensi masalah yang dapat mempengaruhi reputasi atau citra, dan keberlanjutan sebuah perusahaan atau organisasi. Sementara, Krisis sering kali mencerminkan situasi darurat yang tak terduga.
Dalam berbagai kajian,
manajemen isu dan krisis semakin dipandang sebagai elemen strategis yang
membutuhkan pendekatan yang sistematis. Krisis dalam etimologis, berakar pada
konsep perubahan signifikan yang dapat membawa resiko maupun peluang. Hal ini
mencakup tantangan global seperti pandemic Covid-19, perubahan iklim, serta
ganguan ekomoni geopolitik. Pandemi, misalnya, telah mengungkapkan petingnya
organisasi ketahanan nasional melalui manajemen yang terinegrasi, terlihat
dalam survey PwC 2021.
Kajian yang lain menyoroti
bahwa komunikasi yang efektif dan efisien menjadi inti atau sumber dalam
mengatasi permasalahan krisis, dengan tahapan seperti; Identifikasi resiko,
respons, dan pemulihan. Komponen kunci meliputi kepercayaan, transparansi, dan
koordinasi lintas sector. Kepercayaan public terhadap institusi menjadi sangat
penting, hal ini dikarenakan kurangnya transparansi dapat memperburuk situasi.
Manajemen isu dan krisis
bukan hanya tentang menangani masalah saat terjadi, tetapi juga membangun daya
tahan perusahaan untuk menghadapi berbagai tantangan. Isu dan krisis merupakan
fenomena multidimensi yang memerlukan pendekatan interdisipliner yang mencakup
aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Pendekatan proaktif dan adaptif menjadi
keharusan bagi organisasi untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan
pendekatan yang terstruktur, transparansi, dan komunikasi yang efektif,
perusahaan dapat mengelola resiko, melindungi repuatsi, dan memastikan
keberlangsungan setiap perusahaan.
Dalam berbagai kajian, isu dan krisis merupakan dua konsep yang sering dibahasa dalam kontes komunikasi, manajemen, dan hubungan masyarakat. Kedua istilah tersebut memiliki kaitan atau hubungan yang erat namun berbeda dalam hal cakupan, sifat, dan waktu penanganannya.
Pengertian Isu
Isu diartikan sebagai
potensi masalah yang sering berkembang dilingkungan internal maupun eksternal
organisasi atau perusahaan. Isu dapat berkembang menjadi krisis apabila tidak
dikelola dengan baik.
Ada beberapa definisi manajemen isu yang dikemukakan oleh beragam ahli. Dalam upaya megidentifikasi manajemen isu, memahami definisi dihubungkan dengan konteks historis merupakan cara yang paling tepat. Berikut beberapa definisinya yang diambil dari buku penulis Priyudi, SIP, MA, Ph.D yang berjudul Manajemen Isu dan Krisis
1. Manajemen isu meliputi identifikasi isu, analisis isu, menentukan prioritas, menyeleksi strategi program, mengimplementasikan program aksi dan komunikasi dan mengevaluasi keefektifan dalam buku Manajemen Isu dan Krisis (Priyudi, SIP, MA, Ph.D pada Cultif W. Howard Chase)
2. Manajemen isu adalah sebuah program yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap proses kebijakan publik dan meningkatkan keefektifan dan kebaruan dari keterlibatan manajemen isu dalam proses kebijakan publik dalam buku Manajemen Isu dan Krisis (Priyudi, SIP, MA, Ph.D pada Cultif US Public Affairs Council pada tahun 1978).
3. Manajemen isu adalah identifikasi isu-isu utama yang bertentangan dengan perusahaan dan manajemen respon perusahaan terhadap isu-isu tersebut. Proses ini meliputi identifikasi awal kontroversi potensial, perkembangan kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan isu-isu tersebut, penciptaan program untuk menjalankan kebijakan, implementasi program-program tersebut, berkomunikasi dengan publik yang tepat mengenai kebijakan dan program, dan evaluasi dari hasil dalam buku Manajemen Isu dan Krisis (Priyudi, SIP, MA, Ph.D pada Cultif Baskin dan Aronof, 1992:46).
4. Manajemen isu adalah proses manajemen dimana tujuannya adalah membantu mempertahankan pasar, mengurangi resiko, menciptakan peluang dan mengelola citra sebagai aset perusahaan untuk kemanfaatan perusahaan dan stakeholder utama. Hal ini dicapai dengan cara: antisipasi, meneliti dan memprioritaskan isu; menilai dampak isu terhadap perusahaan; merekomendasikan kebijakan dan strategi untuk meminimalisasi resiko dan memperbesar peluang, mengimplementasikan strategi; mengevaluasi dampak program dalam buku Manajemen Isu dan Krisis (Priyudi, SIP, MA, Ph.D pada Cultif Tucker dan Broom dalam Public Relations Journal, November 1993:38-40).
5. Prayudi (2020) mendefinisikan bahwa Isu muncul ketika ada ketidaksesuaian penharapan publik dengan praktek perusahaan yang jika diabaikan dapat berdampak bagi perusahaan. Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situai, kebijakan atau nilai. Menurut pemahamannya bahwa isu muncul dan berkembang ketika ada perubahan, disharmoni atau ketidaksesuaian antara lingkungan atau pengharapan public dengan perusahaan yang menjadi titik balik (turning point) bagi pihak manajemen perusahaan untuk secara proaktif mengidentifikasikan untuk kemudian merespon isu dan menjadikannya keuntungan atau manfaat bagi peruahaan. Isu yang muncul dantidak dikelola dengan baik akan berkembang menjadi krisis.
Kesimpulan
Pengetahuan manajemen isu membawa praktisi
public relations menjadi bagian dari koalisi dominan perusahaan. Ketika
manajemen isu dikembangkan sebagai pendamping perencanaan stratejik, praktisi
public relations berkembang lebih jauh ke dalam inti perusahaan. Oleh karena
itu menjadi penting bagi praktisi public relations memiliki pengetahuan tentang
manajemen isu sebagai langkah proaktif antisipasi isu potensial yang bisa
membawa konsekuensi baik positif maupun negatif bagi perusahaan.
Isu muncul ketika ada ketidaksesuaian antara
pengharapan publik dengan praktek perusahaan yang jika diabaikan bisa berdampak
merugikan bagi perusahaan. Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa,
situasi, kebijakan atau nilai. Isu berkembang ketika ada perubahan, disharmoni
antara lingkungan atau pengharapan pubik dengan perusahaan yang menjadi momen
bagi pihak manajemen perusahaan untuk secara produktif mengidentifikasi dan
merespon isu serta menjadikannya keuntungan atau manfaat bagi perusahaan. Isu
bisa berupa fakta, definisi atau kategori, nilai dan kebijakan.
Manajemen isu merupakan proses proaktif dalam
mengelola isu, tren atau peristiwa potensial, eksternal dan internal, yang
memiliki dampak baik negatif maupun positif terhadap perusahaan dan
menjadikannya bagian program manajemen menyeluruh perusahaan dalam meraih
objectie perusahaan.
Pengertian Krisis
Berbeda dengan isu, krisis adalah keadaan
darurat yang biasanya muncul secara tiba-tiba dan memiliki dampak signifikan
terhadap keberlanjutan organisasi. Krisis membutuhkan respons cepat dan
terkoordinasi. Prayudi (2020) menjelaskan bahwa krisis mencakup kejadian
mendadak seperti bencana alam, kegagalan teknis, atau skandal yang dapat
merusak reputasi dan operasi organisasi.
Dalam kajian PwC (2021), krisis dilihat
sebagai "titik kritis" di mana organisasi harus mengambil keputusan
strategis untuk meminimalkan kerugian. Tahapan manajemen krisis meliputi
perencanaan, mitigasi, dan evaluasi pasca-krisis. Krisis tidak hanya menguji
ketahanan organisasi, tetapi juga memperlihatkan kemampuan adaptasi dalam
menghadapi tantangan global seperti pandemi COVID-19. Jurnal Lemhannas RI.
Perspektif Perbandingan Isu dan Krisis
1. Sifat: Isu bersifat potensial, sedangkan krisis bersifat nyata dan mendesak.
2. Waktu Penanganan: Isu membutuhkan pendekatan preventif jangka panjang, sedangkan krisis menuntut respons cepat dan reaktif.
3. Dampak: Isu dapat memengaruhi persepsi publik secara perlahan, sementara krisis sering kali membawa dampak langsung pada reputasi dan operasional.
Relevansi dalam Era Digital
Kajian terbaru menyoroti bahwa kemunculan isu
dan krisis semakin cepat karena pengaruh media sosial. Misalnya, Tri
Legionosuko (2022) menunjukkan bahwa kecepatan penyebaran informasi di media
sosial memperbesar risiko isu kecil berkembang menjadi krisis besar dalam waktu
singkat. Oleh karena itu, pendekatan yang terintegrasi dalam manajemen isu dan
krisis sangat penting untuk menjaga keberlanjutan organisasi. Jurnal
Universitas Gadjah Mada.
Kesimpulannnya
Dari beberapa kajian, isu dan krisis memiliki
dimensi yang berbeda namun saling berkaitan dalam konteks manajemen organisasi.
Manajemen isu berfungsi sebagai langkah antisipatif untuk mencegah krisis,
sementara manajemen krisis adalah respons langsung terhadap keadaan darurat.
Kombinasi pendekatan proaktif dan reaktif menjadi kunci keberhasilan organisasi
dalam menghadapi tantangan global.
Sekian dulu
pembahasan untuk kali ini semoga bermanfaat.
Terima
Kasih
Sumber:
Prayudi, SIP, MA, Ph.D,
2020. Manajemen Isu dan Krisis
PwC, 2021. Global Crisis
Survey
Legionosuko, T.,2022.
Media Sosial dan Krisis Reputasi
Komentar
Posting Komentar