Manusia Dalam Kelompok dan Dinamika Kelompok
Manusia Dalam Kelompo dan Dinamika Kelompok
Kelompok merupakan aspek integral dalam kehidupan manusia, khususnya dalam konteks organisasi. Keberadaan manusia dalam kelompok dan dinamika yang terbentuk di dalamnya memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan komunikasi dan tujuan organisasi. Artikel ini akan mengupas secara komprehensif konsep manusia dalam kelompok dan dinamika kelompok dalam perspektif komunikasi organisasi
1. Pengertian Kelompok dalam Organisasi
Kelompok dapat didefinisikan sebagai
dua atau lebih individu yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu
sama lain untuk mencapai tujuan bersama (Mulyana, 2019). Dalam konteks
organisasi, kelompok menjadi wadah bagi anggotanya untuk saling bertukar
informasi, berkoordinasi, dan menjalankan fungsi-fungsi organisasi.
Kusnandar (2020) menyatakan bahwa keberadaan kelompok dalam organisasi bukan sekadar kumpulan individu, melainkan sebuah entitas yang memiliki karakteristik, norma, dan tujuan tertentu. Anggota kelompok tidak hanya saling terhubung namun juga saling bergantung untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2. Jenis-Jenis Kelompok Dalam Organisasi
Terdapat beberapa jenis kelompok yang
berkembang dalam organisasi. Menurut Purnomo (2018), kelompok dalam organisasi
dapat dibedakan menjadi dua jenis utama:
- Kelompok Formal: Kelompok yang dibentuk secara resmi oleh organisasi dengan
struktur, tugas, dan tanggung jawab yang jelas. Contohnya adalah divisi,
departemen, atau tim kerja yang dibentuk untuk menyelesaikan tugas
tertentu.
- Kelompok Informal: Kelompok yang terbentuk secara spontan berdasarkan kesamaan minat,
kedekatan, atau kebutuhan sosial. Meskipun tidak diatur secara resmi,
kelompok informal dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja anggota
organisasi.
Sementara itu, Rahmawati (2021)
menambahkan kategorisasi kelompok berdasarkan sifat interaksinya:
- Kelompok Primer: Kelompok dengan interaksi yang intens dan mendalam, seperti tim
kerja yang sudah lama bekerja sama.
- Kelompok Sekunder: Kelompok dengan interaksi yang lebih formal dan terbatas, seperti kelompok lintas departemen yang dibentuk untuk proyek tertentu.
Pembentukan kelompok dalam organisasi
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hartono (2020) mengidentifikasi beberapa
faktor utama:
- Kedekatan dan Interaksi: Individu yang sering berinteraksi cenderung membentuk kelompok.
- Kesamaan Minat dan Nilai: Kesamaan dalam cara pandang, nilai, dan minat mendorong
terbentuknya kelompok.
- Tujuan Bersama: Adanya tujuan yang ingin dicapai bersama mendorong individu untuk
bergabung dalam kelompok.
- Kebutuhan Afiliasi: Kebutuhan manusia untuk berafiliasi dan diterima oleh orang lain.
- Kebutuhan Organisasi: Kebutuhan organisasi untuk mendistribusikan tugas dan tanggung
jawab.
Dinamika kelompok merujuk pada
kekuatan yang bekerja dalam kelompok dan mempengaruhi perilaku anggota serta
kinerja kelompok secara keseluruhan. Menurut Sukardi (2020), dinamika kelompok
mencakup pola interaksi, komunikasi, pengambilan keputusan, norma, peran, dan
konflik dalam kelompok.
Suryanto (2019) menjelaskan bahwa dinamika kelompok
yang sehat ditandai dengan adanya:
- Kohesivitas: Tingkat ketertarikan anggota terhadap kelompok dan keinginan untuk
tetap menjadi bagian dari kelompok.
- Norma yang Jelas: Standar perilaku yang disepakati dan diikuti oleh anggota
kelompok.
- Komunikasi yang Efektif: Pertukaran informasi yang jelas dan terbuka antara anggota
kelompok.
- Kepemimpinan yang Adaptif: Kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai
dengan kebutuhan kelompok.
- Manajemen Konflik yang Konstruktif: Kemampuan untuk mengelola
perbedaan dan perselisihan secara konstruktif.
Kelompok dalam organisasi mengalami
proses perkembangan yang dinamis. Widianingsih (2022) mengadaptasi model
tahapan perkembangan kelompok yang meliputi:
- Forming (Pembentukan): Tahap awal di mana anggota kelompok saling mengenal dan
berorientasi terhadap tujuan kelompok.
- Storming (Konflik): Tahap di mana muncul perbedaan pendapat dan konflik antaranggota.
- Norming (Penormaan): Tahap di mana kelompok mulai mengembangkan norma dan nilai-nilai
bersama.
- Performing (Kinerja): Tahap di mana kelompok bekerja secara efektif untuk mencapai
tujuan.
- Adjourning (Pembubaran): Tahap di mana kelompok menyelesaikan tugasnya dan membubarkan
diri.
Komunikasi merupakan aspek fundamental
dalam dinamika kelompok. Menurut Pratiwi (2023), komunikasi yang efektif dalam
kelompok mencakup:
- Komunikasi Verbal dan Non-Verbal: Penggunaan kata-kata dan
isyarat non-verbal yang tepat untuk menyampaikan pesan.
- Komunikasi Formal dan Informal: Keseimbangan antara komunikasi
formal yang terstruktur dan komunikasi informal yang lebih fleksibel.
- Arus Komunikasi: Pola aliran informasi dalam kelompok, baik secara vertikal,
horizontal, maupun diagonal.
- Jaringan Komunikasi: Struktur interaksi komunikasi yang terbentuk dalam kelompok.
Nugroho (2021) menekankan bahwa
komunikasi yang efektif dalam kelompok tidak hanya meningkatkan kohesivitas
tetapi juga mendorong kreativitas, pemecahan masalah yang lebih baik, dan
pengambilan keputusan yang lebih berkualitas.
7. Kesimpulan
Manusia dalam kelompok dan dinamika kelompok merupakan aspek penting dalam komunikasi organisasi. Pemahaman yang komprehensif tentang jenis kelompok, faktor pembentukan, dinamika, tahapan perkembangan, peran komunikasi, dan manajemen konflik dalam kelompok dapat membantu organisasi menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis. Dinamika kelompok yang sehat ditandai dengan adanya kohesivitas, norma yang jelas, komunikasi yang efektif, kepemimpinan yang adaptif, dan manajemen konflik yang konstruktif. Dengan mengelola dinamika kelompok secara efektif, organisasi dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mencapai tujuan strategisnya.
Referensi:
Hadiati, S. (2019). Manajemen Konflik dalam Organisasi: Strategi dan
Implementasi. Jurnal Komunikasi Organisasi, 5(2), 112-128.
Hartono, D. (2020). Faktor-Faktor Pembentukan Kelompok dalam Organisasi
Modern. Jurnal Studi Komunikasi, 8(1), 45-60.
Kusnandar, A. (2020). Karakteristik Kelompok dan Pengaruhnya terhadap
Efektivitas Organisasi. Jurnal Administrasi Bisnis, 12(3), 76-89.
Mulyana, D. (2019). Dinamika Komunikasi dalam Kelompok Organisasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nugroho, B. (2021). Komunikasi Interpersonal dalam Kelompok Kerja:
Perspektif Komunikasi Organisasi. Jurnal Komunikasi Indonesia, 10(2), 134-149.
Pratiwi, L. (2023). Efektivitas Komunikasi dalam Dinamika Kelompok
Organisasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(1), 29-44.
Purnomo, R. (2018). Klasifikasi dan Karakteristik Kelompok dalam
Perspektif Komunikasi Organisasi. Jurnal Komunikasi, 6(1), 56-70.
Rahmawati, F. (2021). Interaksi Sosial dalam Kelompok dan Implikasinya
terhadap Kinerja Organisasi. Media Komunikasi FPIPS, 12(3), 212-225.
Komentar
Posting Komentar